Selasa, 12 April 2016

One Movie Magic Moment

Artikel ini ditulis dua tahun yang lalu.
Let's see if its still relevant.
Ketika kita menonton sebuah film, ada satu momen yang  membuat kita terkesima atau pun takjub dan sadar inilah alasan mengapa kita rela duduk selama dua jam di depan layar. Dalam Inception (2010) kita semua dibuat melongo dalam adegan Joseph-Gordon Levitt berkelahi di sebuah lobby hotel yang berputar-putar. Demikian juga ketika obor milik Jake Sully mati dan menampakkan wujud dunia Pandora yang sangat indah dalam Avatar milik James Cameron atau Batman yang membuat Joker dan truk kontainernya terbalik di The Dark Knight (2008). Lalu kita merasakan kengerian di saat Sandra Bullock terlepas dari pesawatnya dan melayang semakin jauh dalam kesunyian luar angkasa yang mencekam, dan ikut merasakan sesaknya berputar tanpa henti dalam kepanikan di film Gravity (2013). Adegan-adegan diatas sangatlah ajaib, tak peduli perasaan atau suasana apa yang dihadirkan, tetap saja kita dibuatnya kagum.
Bukan hanya adegan-adegan spektakuler, namun terkadang sebuah adegan yang sederhana dan minimalis juga mampu menyihir kita. 20 menit pertama  dalam Inglorious Basterds karya Quentin Tarantino hanyalah menampilkan dua orang yang duduk berhadapan sambil berbincang-bincang saja, namun dengan dialog dan naskah yang kuat adegan tersebut muncul sebagai scene paling memorable di sepanjang film dan bahkan kemudian melegenda. Selain itu adegan tersebut juga menjadi contoh hook yang sempurna dalam sebuah film.

Selain dialog yang bagus, akting dari para pemain juga bisa menjadi sebab momen itu tercipta. Siapa yang tak ingat penampilan Lupita Nyong’o di satu adegan dalam 12 Years A Slave, yang pada saat itu juga meyakinkan kita bahwa ia memang berhak mendapatkan penghargaan sebagai Aktris Pembantu Terbaik dalam gelaran Oscar saat itu. Kemudian di bagian akhir dari Captain Phillips, aktor kawakan Tom Hanks menampilkan sebuah adegan mahal hanya menggunakan kemampuan aktingnya dalam mengeluarkan segala emosi yang dirasakan oleh seorang kapten kapal yang mengalami sebuah pembajakan.
Momen-momen itulah yang menjadi salah satu alasan kita mencintai sebuah film atau bisa saja yang menjadikan kita ketagihan menonton film. Bagaimana kita bolak-balik masuk bioskop setiap ada film baru atau memburu home video film-film lama untuk mengetahui apakah ada keajaiban yang bisa didapatkan ketika kita menontonnya. Uniknya kita tidak tahu kapan kita akan mendapatkannya dan bagaimana bentuknya. Apakah di tengah-tengah pertunjukan? Di akhir cerita? Atau ternyata dalam adegan pertama? Juga bagaimana momen itu akan hadir. Bisa saja sebuah adegan lucu, bahagia, mencekam atau malah membuat kita meneteskan air mata.

Lalu bagaimana dengan film yang tidak memilikinya? Mungkin itulah alasan mengapa kita tidak menyukai sebuah film atau ketika orang beramai-ramai menyebut filmnya jelek. Ketika lampu di dalam studio menyala lalu kita keluar sambil menggerutu dan kesal, mungkin kita kecewa karena tidak mendapatkan keajaiban yang kita harapkan.

Sama halnya seperti setiap film memiliki momen yang berbeda, setiap orang pun memiliki momennya masing-masing. Bahkan untuk satu film yang sama belum tentu setiap orang mendapatkan momen yang sama. Semua bergantung pada mood orang tersebut, pengalaman selama hidupnya, dan tentu saja selera masing-masing. Bisa saja kita mendapatkannya di sebuah film, tetapi teman kita tidak merasakannya sama sekali. Terlepas dari semua itu, hargailah setiap momen yang anda dapatkan, karena itu merupakan milik anda sepenuhnya tanpa ada interupsi dari orang lain yang mempengaruhi perasaan anda terhadapnya.

Anyway, what's your one magic movie moment? Share on the comment section below.

2 komentar:

  1. Ketika lubezki membuat Birdman seolah-olah direkam tanpa henti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti kudu nyoba Children of Men ketika Lubezki shot 20 menit tanpa henti atau Victoria (bukan lubezki sih) yang 2 jam tanpa cut haha

      Hapus